Welcome in Your Inspiration

Adz-Zikr
Diberdayakan oleh Blogger.

Angkot Dakwah

Jumat, 25 Juni 2010

“Dek, dek, bangun dek!!! Shalat dulu”
Suara tadi sontak membangunkan tidur ku. Samar – samar kulihat sumber suara tersebut. Ternyata abang kernet angkot yang kutumpangi. Sejenak ku tertegun, hampir tak percaya mendengar seruan abang kernet tadi, di zaman modern gini, ternyata masih ada orang yang berpegang teguh dan menjalankan Islam dalam setiap kondisi dan situasi.
Aku lihat disekeliling angkot, sepi, hanya aku dan abang kernet tadi. Aku pun turun dari angkot mengikuti sang kernet ke mesjid, untuk shalat. Sambil berjalan, pikiranku masih menerawang, hatiku berdetak hampir tak percaya, aku mengalami peristiwa yang sangat langka, bahkan tak pernah kualami selama pengembaraanku dalam angkot dimanapaun
“ Subhanallah”, spontan kuucapkan, sambil melangkah ke ruang wudhu.
Setiba di dalam Mesjid, sang muadzin mulai mengambil sikap untuk iqamah. Sesekali kulihat disekeliling, lagi – lagi hatiku bergejolak melihat suasana di dalam mesjid, karena melihat banyaknya jama’ah, dan dari keadaan para jama’ah tersebut, aku menyadari bahwa mesjid ini dipenuhi oleh Hamba-hamba Allah dari segala profesi. Seolah kembali menjelaskan bahwa mesjid adalah tempatnya setiap hamba Allah yang ingin beribadah, tanpa melihat profesi, kasta dan keadaan sosial orang tersebut. Semua sama di mata Allah. Dengan perasaan bercampur tersebut, aku pun mengambil shaf untuk melaksanakan Shalat Dzuhur.
***
Selepas dzuhur selesai, aku langsung menuju ke angkot, untuk meneruskan perjalanan ke rumah. Dari kejauhan kulihat sang kernet menyeruku untuk segera, sambil ia melepaskan senyuman
Di dalam angkot yang penuh sesak itu, fikiran & hatiku kembali mengingat kejadian yang baru saja kualami tadi. Pemandangan yang langka kusaksikan.
Seorang bapak paruh baya berbaju koko menuju angkot. Aku berfikir bahwa dia adalah salah ssatu penumpang angkot ini, namun dugaanku salah, si Bapak tersebut mengambil tempat di depan angkot dan meyakinkanku bahwa dia adalah seorang sopir angkot ini. Aku kembali memuji asma Allah, melihat situasi tersebut. Hal yang jarang sekali terjadi, seorang supir memakai baju koko (“hari gene?” bisikku)
Angkot kemudian melaju kencang mengarungi jalan raya. Akupun berusaha kembali berfikir mengenai hal-hal yang baru terjadi, apakah benar atau mimpi, fikir ku seakan tak percaya.
Aku kembali berusaha untuk tidur diangkot tersebut, karena lelah yang menderaku sehabis mengikuti acara di kampus ku. Belum sampai mataku terpejam, aku kembali melihat pemandangan yang luar biasa. Sang kernet mengeluarkan Al-Quran mini dari dalam sakunya, sambil mulutnya berkomat-kamit melafazkan ayat-ayat Quran. Prediksiku dia sedang menghapal surah al-Quran. “Subhanallah”, dalam kondisi mencari nafkah pun, sang kernet tersebut masih menyempatkan mengingat-Mu ya Allah, aku jadi malu bercampur takjub terhadap sang kernet.
Tak lama kemudian aku berusaha memejamkan mata ku yang tlah lelah, sambil bermuhasabah & memuji Allah , setelah melihat hal-hal yang baru kualami
Baru beberapa menit mataku terpejam, aku terbangun mendengar suara dering HP yang berbunyi, ternyata HP sang supir, langsung saja sang supir mengangkat dan berbicara melalui HP tersebut. Samar-samar kudengar percakapan sang supir bahwa dia akan mengisi pengajian rutin nanti malam di lingkungan rumahnya.
Lagi – lagi fikiranku tak habis-abis nya memuji Allah, ternyata selain supir angkot, bapak supir tersebut juga berforfesi sebagai Ustadz, “subhanallah”

Tak lama kemudian sang supir menghidupkan DVD Car Player angkotnya, untuk memecah kesunyian, baru 1 lagu yang diputar, aku tahu, ini adalah lagu nasyid Islami yang tak asing lagi ditelingaku,Ya Allah, berbeda sekali, kalau biasanya dalam angkot,aku mendengar lagu-lagu band papan atas atau dangdut, yang tidak pernah membawa kita untuk mengingat Allah, tapi kali ini nasyid Islami yang diputar, menyejukkan hati
Allahuakbar, Subhanallah, tak henti-hentinya bibirku memuji asma Allah atas peristiwa yang sedang kualami, ingin sekali aku menjadi langganan tetap angkot ini, harapku
Lantunan nasyid yang menyejukkan hati ini, sontak menghanyutkanku, ditambah perasaan lelah yang kurasakan sejak tadi, membuat ku tak mampu menahan rasa kantuk yang menyerangku, mataku pun terpejam, terlelap lama . . . . . . . . . . . . .

***
“woy, woy, bangun, dah sampe kau”
Aku terbangun, suara seseorang tadi membangunkan tidurku
“ woy, dah sampe, kau turun disini kan?”
“ya” jawabku sambil keheranan
Suasana yang berbeda kurasakan .
Fikiranku menerawang jauh atas apa yang baru kualami. Melihat sang kernet yang jauh dari keramahtamahan seperti kernet yang tadi, serta suara musik yang diputar, meyakinkanku bahwa ternyata, suasana indah, melihat angkot Islami tadi hanya mimpi, oh. . . . . . . . . .
Aku pun turun dari angkot. Dalam perjalanan, aku kembali mengingat mimpi yang kualami di angkot tadi, dan kembali berfikir:
Sang kernet yang mengingatkanku untuk shalat,
Sang kernet, yang dalam tugasnya masih menyempatkan diri membaca Al-Quran,
Sang supir, yang menjadikan supir angkot sebagai profesi sampingan selain berdakwah, dan
Lantunan nasyid di sebuah angkot, yang jarang, bahkan tidak pernah kudengar sekalipun dalam petualangan angkotku.





***

“Subhanallah, Allahuakbar”
Bibirku tak henti-henti nya melafadzkan asma Allah. . . . . . . . . .
“Ya Allah, apakah mimpiku tadi akan menjadi kenyataan?”
“Apakah dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan Islam disetiap saat, setiap waktu, kapan pun dan dimanapun? . . . . . . . .
INSYAALLAH





















untukmu kader dakwah
untukmu kader harokah
jangan pernah menyerah
yakinlah. . .
cahaya islam akan merekah
allahuakbar !!!





By;muzakkir adz-zikr

Labels:

0 komentar:

Posting Komentar